Powered By Blogger

Senin, 17 September 2012

Rekrontruksi Citra


Rekonstruksi citra yaitu teknik pencitraan yang menghasilkan gambaran potongan lintang suatu objek melalui pengolahan terhadap sinyal proyeksi trans-aksial dari objek tersebut. Sinyal proyeksi trans-aksial diperoleh dengan cara memberikan radiasi terhadap objek dalam berbagai sudut orientasi. Modalitas pencitraan tomografi pada umumnya memiliki sistem mekanik yang mengatur rotasi posisi transduser pemancar radiasi dan transduser pendeteksi sinyal sehingga pengambilan proyeksi objek dapat dilakukan dari berbagai sudut orientasi.
Sinyal proyeksi yang menjadi input dari proses rekonstruksi citra dapat dihasilkan dari 3 macam teknik pencitraan tomografi, yaitu:
1.  Transmission Tomography   

Pada transmission tomography, sinyal informasi proyeksi diperoleh dari intensitas sinyal radiasi yang ditangkap setelah sinyal menembus objek. Contoh modalitas pencitraan yang temasuk kategori ini adalah CT-Scanner. CT-Scanner mempergunakan radiasi sinar X dalam berbagai orientasi untuk menghasilkan citra irisan lintang objek pencitraan.

2.  Reflection Tomography

Teknik tomografi refleksi banyak dipergunakan dalam aplikasi radar. Dalam aplikasi ini, sinyal informasi proyeksi objek merupakan intensitas sinyal refleksi yang dipantulkan oleh permukaan luar objek, misalnya seperti pada aplikasi doppler radar-imaging.

3.  Emission Tomography
Tomografi emisi memanfaatkan sinyal informasi berupa intensitas peluruhan radioaktif dari komponen radionuklida yang dimasukkan ke dalam objek. Dalam aplikasi medis, contoh modalitas pencitraan yang menggunakan metode tomografi emisi antara lain adalah PET (Positron Emission Tomography).


Analisa Citra


Analisis citra adalah kegiatan menganalisis citra sehingga menghasilkan informasi untuk menetapkan keputusan. Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari sebuah citra seperti format file citra,ukuran file citra, jumlah pixel, dimensi citra, resolusi citra, dan lain-lain.
Tujuan : menghitung besaran kuantitatif dari citrauntuk menghasilkan deskripsinya.Diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkandari sekelilingnyaOperasi pengorakan citra :
-          Pendeteksian tepi objek (edge detection)
-          Ekstraksi batas (boundary)
-          Represenasi daerah (region)

Restorasi Citra


yaitu mencari terlebih dahulu penyebab kerusakan citra setelah  itu baru mengaplikasikan   teknik – teknik yang ada untuk memperbaikinya. Teknik restorasi  berorientasi pada pemodelan degradasi dan melakukan proses kebalikan dari degradasi dalam merecover Citra aslinya. Restorasi citra berkaitan dengan penghilangan atau pengurangan degradasi pada  citra yang terjadi karena proses akuisisi citra. Degradasi yang dimaksud termasuk derau  (yang merupakan eror dalam nilai piksel) atau efek optis misalnya  blur (kabur) akibat  kamera yang tidak fokus atau karena gerakan kamera. Teknik restorasi citra meliputi  operasi neighbourhood dan juga penggunaan proses-proses pada domain frekuensi.

Pemampatan Citra


Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat dalam citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara efisien. Proses kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan representasi digital yang padat atau memampatkan namun tetap dapat mewakili kuantitas informasi yang terkandung pada data tersebut.

Bertujuan meminimalkan kebutuhan memori untuk merepresentasikan citra digital dengan mengurangi duplikasi data di dalam citra sehingga memori yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit daripada representasi citra semula.

Manfaat
-      Waktu pengiriman data pada saluran komunikasi data lebih singkat
-      Membutuhkan ruang memori dalam storage lebih sedikit dibandingkan dengan citra yang tidak dimampatkan
Semakin besar ukuran citra, semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu :
suatu pixel memiliki intensitas yang sama dengan dengan pixel tetangganya, sehingga penyimpanan setiap pixel memboroskan tempat
citra banyak mengandung bagian (region) yang sama, sehingga bagian yang sama ini tidak perlu dikodekan berulangkali karena mubazir atau redundan


Segmentasi Citra


Segmentasi citra (image segmentation) mempunyai arti membagi suatu citra menjadi wilayah-wilayah yang homogen berdasarkan kriteria keserupaan yang tertentu antara tingkat keabuan suatu piksel dengan tingkat keabuan piksel – piksel tetangganya, kemudian hasil dari proses segmentasi ini akan digunakan untuk proses tingkat tinggi lebih lanjut yang dapat dilakukan terhadap suatu citra, misalnya proses klasifikasi citra dan proses identifikasi objek.
 Adapun dalam proses segmentasi citra itu sendiri terdapat beberapa algoritma, diantaranya :
 algoritma Deteksi Titik, Deteksi Garis, dan Deteksi Sisi ( berdasarkan Operator Robert dan Operator Sobel ). Gonzalez dan Wintz (1987) menyatakan bahwa segmentasi adalah proses pembagian sebuah citra kedalam sejumlah bagian atau obyek. Segmentasi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam analisis citra secara otomatis, sebab pada prosedur ini obyek yang diinginkan akan disadap untuk proses selanjutnya,

Perbaikan Kualitas Citra


Perbaikan kualitas citra (image enhancement) merupakan salah satu proses awal dalam pengolahan citra. Perbaikan kualitas citra diperlukan karena seringkali citra yang dijadikan objek mempunyai kualitas yang buruk, misalnya citra mengalami derau (noise), citra terlalu gelap/terang, citra kurang tajam, kabur, dan sebagainya.
Image enhancement juga melibatkan level keabuan dan manipulasi kontras, pengurangan derau, pemfilteran, penajaman, interpolasi dan magnifikasi, pseudo warna, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh mata manusia. Tujuan perbaikan citra adalah lebih menonjolkan ciri citra tertentu untuk kepentingan analisis atau menampilkan citra.
Perbaikan citra berguna dalam ekstraksi cirri, analisis citra, dan tampilan informasi visual. Sedangkan restorasi citra mengacu pada menghilangkan atau meminimalkan degradasi dalam citra. Termasuk restorasi citra antara lain deblurring citra yang didegradasi oleh keterbatasan sensor atau lingkungannya, noise filtering, koreksi distorsi geometric atau ketidak linieran karena sensor-sensor. Perbedaan image enhancement dengan image restoration adalah pada image restoration perbedaan degradasi diketahui.
Beberapa teknik perbaikan kualitas citra yang umum digunakan antara lain :
1.     Operasi Titik
a.    Pengubahan kontras
b.    Pemotongan noise
c.    Mengiris window ( window scaling )
d.    Model histogram
2.    Operasi Spasial
a.    Pelembutan noise
b.    Filter median
c.    Unsharp masking
d.    Lowpass, bandpass, high-pass filtering
e.    Pembesaran
3.    Operasi Transformasi
a.    Linier filter
b.    Root filter
c.    Homomorphic filter
4.    Pseudowarna
a.    False coloring
b.    Pseudoloring 

Pengolahan Citra


Pengolahan citra digital adalah salah satu bentuk pemrosesan informasi dengan inputan berupa citra (image) dan keluaran yang juga berupa citra atau dapat juga bagian dari citra tersebut. Tujuan dari pemrosesan ini adalah memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin computer. Operasi-operasi pada pengolahan citra digital secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Perbaikan kualitas citra (image enhancement), contohnya perbaikan kontras gelap/terang, penajaman (sharpening), dan perbaikan tepian objek (edge enhancement)
  2. Restorasi citra (image restoration), contohnya penghilangan kesamaran (deblurring)
  3. Pemampatan citra (image compression)
  4. Segmentasi citra (image segmentation)
  5. Pengorakan citra (image analysis), contohnya pendeteksian tepi objek (edge enhancement) dan ekstraksi batas (boundary)
  6. Rekonstruksi citra (image recronstruction)
Di dalam bidang komputer, sebenarnya ada tiga bidang studi yang berkaitan
dengan data citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu:
1.     Grafika Komputer (computer graphics).
bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau  picture)  dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran, dan sebagainya. Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif  untuk  melukis elemen-elemen gambar.
2. Pengolahan Citra (image processing).
bertujuan memperbaiki kualitas  citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer).  Teknik-teknik pengolahan  citra mentransformasikan citra menjadi citra lain.
3. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation).
mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra)  secara otomatis oleh mesin (dalam  hal ini komputer). Tujuan pengelompokan  adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra.


Fungsi Pengolahan Citra ( Image Processing)

Pengolahan citra memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:
-Digunakan sebagai proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer
–Digunakan untuk Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain . contoh : pemampatan citra (image compression)
–Sebagai proses awal (preprocessing) dari komputer visi